lifetime respect...

Sang pencari

Ibukota sebagai tempat dimana manusia sudah bertumpuk dengan sesaknya justru bagai menjadi pabrik gula yang dibiarkan terbuka sehingga berbagai macam problem mulai macet, darah tinggi, saling menyalahkan dll.

Menjelang Pemilu kada DKI Jilid 2 yang sebentar lagi dilangsungkan, ada baiknya memang kampanye saling tuduh dan menjatuhkan. Kalau mau jujur kita semua mau terarah serta teratur intinya baiklah adanya untuk kesejahteraan penduduk dimana Kepada Daerah memimpin nantinya. Jadi buang saja kedirian kita kalau mau Pemilukada Jakarta Jilid 2 bisa berlangsung dengan baik. Fair play, sportif dan sehat dalam berpikir adalah inti dari kebaikan bersama  untuk Ibukota yang lebih baik yang berfungsi sebagai cerminan jiwa-jiwa bangsa Indonesia yang perlahan namun pasti akan menuju Negara yang tidak dianggap enteng lagi.

Permasalahna-permasalah yang utama harus kita akui adalah macet! Visi saya yang baru mulai dalam tahap pembelajaaran hanya fokus ke penegasan aturan sahaja disamping teknologi yang mau tidak mau haruslah dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dengan melihat sifat-sifat manusia yang berkendara di jalan raya, Tol  dsb.

Contoh ringan dari ketikan alinea ke-3 adalah jalan dengan penjelasan sbb :
1.  Infrastruktur ini semata-mata untuk tempat berpijaknya kendaraan roda 2, 4, 6, 10 dll. Jadi kalau berpikir orang juga boleh lewat aspal tentunya keliru dengan sendirinya... tabrakan! 
2. Pembuatan jalan yang memiliki kwalitas yang setengah-setengah menyebabkan pengeluaran negara untuk Departemen Pekerjaan Umum / PU menjadi membengkak dengan adanya kebocoran-kebocoran yang tidak disadari menjadi borok bagi jalan dan pengguna serta negara itu sendiri sementara rakyat jugalah yang menghidupi negara disamping Kekayaan alamnya yang melimpah. Kalau bisa sih Pariwisata digenjot dengan menintikan point Keamanan sebagai jaminan bagi kenyamanan Turis.
3. Efek Teknologi pemanfaatan ruang yang harus benar-benar efisien dan berdasar akan fungsi. Sebagai contoh yang menurut saya mungkin dan masuk akal. apakah para Arsitek dinegeri ini pernah menghitung volume tiang fly over? menurut saya kalau tiang tersebut terdapat ruang kosong tentunya dapat dipergunakan sebagai pos polisi disetiap sudut, pertigaan dan perempatan yang padat. Hal ini menyangkut pada kenyamanan dari pengguna jalan, Polisi yang seharusnya stand by di tempat dll.
4. dll

Demikian mungkin beberapa masukan buat negeri ini yang kami yakin akan lebih baik dari sebelumnya tanpa melihat kekurangan pemerintah sebelumnya maupun hal-hal lain yang menyengsarakan. 

Perasaan yang damai akan terciopta kalau keuntungan dan kerugian tertutupi dengan melihat seorang yang susah menjadi berkurang susahnya karena mereka juga manusia hanya kurang berpengertian saja... Merdeka!

No comments for " Efisiensi Jalan "!

Leave a Reply