Lama sudah blog ini tidak ada tulisan-tulisan yang berarti menurut saya, maklum sibuk :) . Postingan ini terbersit ketika orang-orang yang sangat dekat dengan saya sering menghubung-hubungkan hal-hal yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan lucifer bahkan menjadi bahan yang sangat baik untuk dibahas sebagai nasehat bahkan menyudutkan.
Saya justru berfikir, walaupun jarang kelihatan beribadah, urakan, apa adanya, selalu berfikir ala logika walau itu dari segi religi(logika keimanan), tetapi manakah kalian semua tahu hubungan pribadi saya dengan yang diatas? so...
Lebih baik hanya Tuhan yang tahu dari pada manusia yang tahu, (qoute gw).
Jadi dari pada sibuk menginspeksi keimanan seseorang lebih baik imani apa yang anda yakini. Karena apabila terus-terus diperlakukan seperti itu maka akan semakin menjadi-jadilah
keurakan saya...
Menurut keyakinan saya tidak pernah disebutkan nama 'lucifer/azazil'(pembawa cahaya) sebagai rajanya setan menurut yang selama ini sering dibicarakan yang tertulis adalah putera fajar dan bintang timur.
Karena itu saya hanya berfikir nama 'lucifer' hanyalah kreasi seorang walaupun Alkitab dan yang lainnya adalah tulisan manusia yang sudah kita yakini sebagai wahyu yang diberikan Allah kepada mereka yang terdiri dari sejarah, nasehat, hukum dan yang terpenting adalah jaminan.
Adapun bukti valid bahwa nama 'lucifer' hanyalah rekaan manusia adalah sbb:
Nama Lucifer muncul ketika ST Jerome pada abad ke-4 menerjemahkan Vulgata atau Alkitab latin.
Kata
Lucifer muncul dalam Alkitab Terjemahan seperti King James Version/ Douay
Rheims/ Darby, kemungkinan diserap dari Alkitab Latin (Vulgata).
contohnya :
*
King James Version,
How art thou fallen from heaven, O Lucifer,
son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the
nations!
* Douay Rheims,
How art thou fallen from heaven, O Lucifer,
who didst rise in the morning? how art thou fallen to the earth, that didst
wound the nations?
* Darby,
How art thou fallen from heaven, Lucifer,
son of the morning! Thou art cut down to the ground, that didst prostrate the
nations!
Seperti yang sudah-sudah (postingan sebelumnya) keberadaan lucifer sangat sering terlihat/hadir menyaksikan, contohnya; mulai dari berbohong, mencuri, berzinah, dan lain-lain sampai dengan membunuh (persembahan yang paling ia sukai). Jadi menurut saya sosok (bentuk nyatanya) ini tidak akan pernah terlihat, yang ada adalah hasil karyanya yang nyata.
Keyakinan terhadap sang Pencipta adalah penawar ampuh untuk menangkal kehadirannya(LUCIFER- red)
Berikut ceritanya, selamat membaca...
Pada mulanya
Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap
gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan
air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkanNyalah terang itu dari
gelap. Dan terang itu adalah Lucifer, yang namanya berarti pembawa terang,
sehingga dia juga dinamai dengan nama siang. Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari pertama.
Itulah kisah asal mula Lucifer yang diciptakan
Allah pada hari pertama. Makhluk Allah yang diciptakan pada awal mula, diberi
tempat yang istimewa untuk menjadi pendamping kegelapan. Sebab pada mulanya
adalah gelap gulita dan Allah berada dalam kegelapan yang kosong. Keberadaannya
membuat alam semesta ini beraksi, setelah Allah memutuskan untuk
menciptakannya. Namun dia tidak selalu bersama-sama dengan Allah. Dan dia
bukanlah Allah. Dan ini adalah kata-katanya.
Aku, Lucifer, putera Fajar, terang yang telah
memberi nuansa baru pada kegelapan. Sebagaimana tugasku menjadi pengawas bumi.
Pekerjaanku sehari-hari adalah melakukan perjalanan mengelilingi dan menjelajah
bumi. Sebagaimana Allah telah menciptakan manusia, baik laki-laki dan perempuan
pada hari keenam , maka berkuasalah aku atas mereka. Akulah pemimpin mereka,
sejak mula, sampai suatu hari, Allah berfirman kepada kami, para
malaikat-malaikatNya: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi". Aku yang termasuk dalam malaikat-malaikat Allah bertanya: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau". Tuhan berfirman:"Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Aku, Lucifer, yang selama ini mendapat kepercayaan
dari Allah, memang ada sedikit rasa kecewa. Setelah sekian lama aku selalu
sungguh-sungguh bertasbih memuji Allah, namun kedudukanku akan diambil dan
dialihkan kepada manusia. Allah berkehendak menggantikan tugasku di bumi dan
menyerahkan kepada seorang manusia untuk menjadi khalifah di bumi. Allah
berkehendak agar manusia dipimpin oleh manusia pula. Tapi biarlah, aku hanya
berpegang kepada Allah bahwa Dia mengetahui segala-galanya.
Kemudian Allah membentuk manusia itu dari debu
tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu
menjadi makhluk yang hidup. Dan Allah menamainya Adam.
Aku, Lucifer, hadir waktu penciptaan manusia.
Masih terngiang-ngiang di telingaku ketika Allah berfirman: "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Allah mengambil
tanah dari bumi, dibentuknya manusia itu dan dihembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya. Dan dengan demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Sebetulnya aku kagum pada karya ciptaan Allahku
ini, manusia yang baik bentuknya. Bukankah Allah menciptakan manusia itu
menurut gambarNya, menurut gambar Allah sendiri? Dan betapa enaknya manusia
itu, Allah juga menyediakan tempat yang nyaman baginya. Allah telah membuat
taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkanNya manusia yang
dibentukNya itu. Kalau seandainya aku diperlakukan seperti itu, alangkah
bersyukurnya aku.
Betapa Allah sungguh-sungguh mencintai manusia,
makhluk ciptaan yang dibuat berdasarkan gambarNya, kadang membuat aku iri.
Terus terang saja, tak pernah Allah sedemikian dekat dengan ciptaanNya yang
lain. Allah kemudian menempatkan manusia itu ke dalam taman Eden agar dia
mengusahakan dan memelihara taman itu.
Yang aku lihat bukanlah fatamorgana dan bukanlah
ilusi. Ternyata tak beralasan bahwa kami dulu menyangsikan, bahwa manusia itu
akan menjadi orang yang akan membuat kerusakan dan suka menumpahkan darah. Dan
memang benar, Allah maha mengetahui.
Namun, dalam hati kecilku, masih terbersit satu
perasaan ragu-ragu atas manusia itu. Bisakah ia menjadi seorang khalifah di
bumi? Taman Eden ini bukanlah bumi yang sesungguhnya. Bumi yang sesungguhnya
adalah bumi yang harus dikerjakan dengan susah payah. Mengenai bumi yang
sesungguhnya ini aku tahu betul, karena aku sering menjelajahinya. Tapi semua
perkara ini, aku pendam dalam hati.
Suatu hari, aku bersama malaikat yang lain
berkumpul di taman itu. Roh Allah hadir di taman itu. Dan manusia itu sedang
dalam kesendiriannya. Allah menjumpai Adam, manusia itu, dan Dia mengajarkan
kepadanya nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada
para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu
jika memang kamu orang yang benar!" Jawab kami:"Maha Suci Engkau,
tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukan
kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya
nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu,
bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan" Lalu Allah membentuk
dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. DibawaNyalah
semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti
nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup,
demikianlah nanti nama makhluk itu. Dan Adam memberi nama kepada segala ternak,
kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan.
Kami bisa merasakan, betapa Allah menyayangi
manusia itu. Dan, Allah menciptakan penolong baginya yang sepadan dengan dia.
Allah membuat manusia itu tidur nyenyak. Ketika ia tidur, Allah mengambil salah
satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk
yang diambil Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu
dibawaNya kepada manusia itu. Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya,
sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Kalau saja aku bisa ceritakan keindahan taman Eden
itu secara rinci. Sebuah tempat yang begitu indah dan damai. Penuh dengan
berbagai binatang dan semuanya yang berada dalam taman ini hidup dengan rukun.
Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Serigala tinggal bersama domba dan
macan tutul berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa makan
rumput bersama-sama. Tidak ada yang berbuat jahat atau yang berlaku busuk di
segenap taman itu. Dan aku, Lucifer, Putera Fajar, melihat semuanya itu dan
bersama malaikat lain memuji-muji Allah.
Sungguh, seandainya engkau pernah berada di taman
Eden. Tentu tak akan ingin pergi kemana-mana lagi. Memang, ada yang mengganjal
dalam hatiku. Aku, Lucifer, yang selama ini selalu taat dan memuliakan Allah,
ada rasa iri kepada manusia itu. Bukan saja karena dia akan menggantikan
tugasku sebagai khalifah di bumi, tetapi belum apa-apa, sudah diberikan
kenikmatan tiada tara kepadanya. Sementara aku, yang pertama kali diciptakan
olehNya, tak
pernah diberi kenikmatan seperti ini.
Taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu
permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus,
krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya
diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu, wahai manusia.
Memang Allah pernah berfirman pula kepadaku:
"Aku akan mendirikan bagi mereka suatu taman kebahagiaan, sehingga di
tanah itu tidak seorangpun akan mati kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung
noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa. Dan mereka akan mengetahui bahwa Aku,
Allah mereka." Aku sungguh melihat, betapa Allah menyayangi dan memanjakan
manusia itu.
Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi,
yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di
tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang
jahat. Di taman itu ada pohon-pohon aras, juga ada pohon sanobar dan pohon
berangan. Waktu itu, segala pohon-pohon yang ada di taman Allah tiada yang
dapat disamakan dengan pohon lain mengenai keelokannya.
Ada sebuah sungai yang mengalr dan membasahi taman
itu. Kami menyebutnya sebagai sungai air kehidupan. Dan sungai yang ada di
taman Eden itu mengalir terus ke bumi dan menjadi empat cabang. Sungai ini
sendiri jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah. Sekali
meminum air kehidupan dari sungai itu, maka tidak akan haus lagi.
Allah berfirman kepada manusia itu:
"Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di
seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi
makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan
segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan
hijau menjadi makanannya."
Manusia itu berkata kepada Allah: "Engkaulah
Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!" Memang, merekalah
orang-orang kudus yang ada pertama kali di tanah ini, merekalah orang mulia
yang selalu menjadi kesukaan Allah.
Allah melihat segala yang dijadikanNya itu,
sungguh amat baik. Lalu Allah memberi perintah ini kepada manusia itu:
"Hai Adam, diamilah taman ini oleh kamu dan isterimu, dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai. Semua
pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kamu dekati pohon ini dan
janganlah kaumakan buahnya, yang akan menyebabkan kamu termasuk orang-orang
yang zalim. Dan Kutegaskan kepadamu, Kularang kamu memakan buahnya, sebab pada
hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Adam mendengar perintah Allah dengan penuh sujud.
Tapi setelah itu, aku mendengar pembicaraan dia dengan istrinya, Hawa, soal
mati itu. Mereka bertanya-tanya sendiri, apa yang dimaksudkan mati oleh Allah.
Sebab mereka selama ini tidak mengenal arti kematian. Memang, Allah waktu itu
belum pernah mengemukakan tentang kematian kepada mareka, bahwa semua makhluk
ciptaan Allah pasti akan mati. Tidak terkecuali aku, Lucifer, malaikat terang
ciptaan Allah yang pertama. Namun mereka enggan menanyakan langsung kepada
Allah.
Sungguh, tak akan kekurangan apapun juga bila
tinggal di taman itu. Di tempat yang damai ini orang tidak perlu lagi mengejar
kekudusan, sebab tempat itu sudah kudus. Dan dengan kekudusan kita akan dapat
melihat Allah.
Manusia itu memuji-muji Allah: "Sebab itu
hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan
tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dalam kematian, dan tidak
membiarkan kami melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan
kehidupan; di hadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kananMu ada
nikmat senantiasa."
Dari kejauhan aku, Lucifer, beringsut pergi. Ah,
betapa senangnya manusia itu. Allah maha mengetahui apa yang akan terjadi.
Bukankah Allah tahu apa yang terbaik? Kubentangkan kedua sayapku, terbang ke
angkasa dan kembali menjelajahi bumi untuk melihat-lihat keadaan di sana. Dalam
hatiku aku berkata, hai manusia lihatlah, inilah bakal tanah yang akan
diserahkan kepadamu. Tanah yang permai dan kudus. Dan dalam diriku ada sedikit
rasa sedih, suatu saat nanti harus rela menyerahkan semua ini kepada manusia
itu.
Tapi, aku percaya, Allah maha mengetahui dan maha
bijaksana.
Pada suatu
hari datanglah para malaikat Allah menghadap Allah dan di antara mereka datanglah
juga aku, Lucifer. Dan Allah duduk di takhtaNya yang nampak bagaikan permata
yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu
gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu ada dua
puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu dipersiapkan bagi dua puluh empat
malaikat utama, termasuk aku.
Kami semua memakai pakaian putih dan mahkota emas
di kepala. Rambut kami semua memang putih bersinar-sinar, sehingga kami juga
sering disebut dengan "dua puluh empat tua-tua". Kami inilah yang
sering disebut para allah dan para pengamat (watchers). Kami berkumpul di Taman
Eden, dekat sumber sungai air kehidupan, tempat di mana takhta Allah ada. Dan
di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal, di tengah-tengah takhta
itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka
dan di sebelah belakang.
Dari dua puluh empat malaikat, ada tiga malaikat
utama, yakni aku sendiri, Mikhael dan Gabriel. Sementara sisanya dua puluh satu
malaikat berada di bawah kami bertiga, di mana masing-masing memimpin tujuh
malaikat. Aku membawahi tujuh malaikat, Mikhael membawahi tujuh malaikat dan
demikian pula dengan Gabriel. Jadi jumlah keseluruhannya adalah dua puluh empat
malaikat. Tujuh adalah angka yang istimewa bagi Allah.
Seperti biasa, bertanyalah Allah kepadaku:
"Dari mana engkau?" Lalu jawabku kepada Allah: "Dari perjalanan
mengelilingi dan menjelajah bumi." Kemudian setelah itu Allah berkata
kepada kami semua, para malaikat-malaikatNya, "Tidakkah engkau memperhatikan
hambaKu, Adam? Tiada ciptaan lain yang sesempurna dia."
Kami semua bersorak memuji-muji Allah:
"Kudus, kudus, kuduslah Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada
dan yang akan datang." Dan kemudian tersungkurlah kami semua di hadapan
Dia yang duduk di atas takhta itu, dan kami menyembah Dia yang hidup sampai
selama-lamanya. Dan kami melemparkan mahkota kami di hadapan takhta itu, sambil
berkata: "Ya Tuhan Allah dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian
dan hormat dan kuasa, sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, dan oleh
karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan."
Bersamaan dengan itu terdengarlah suara semua
makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut
dan semua yang ada di dalamnya berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas
takhta, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya!"
Beberapa saat kemudian, suasana menjadi hening.
Kami semua bangkit berdiri kembali. Kemudian Allah memanggil Adam dan berkata
kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu semua kepada Adam."
Aku, Lucifer, terkejut mendengar perintah itu.
Bukankah hanya kepada Allah aku boleh bersujud? Mengapa Allah memperintahkan
kami untuk sujud kepada Adam? Dalam hatiku tak bisa menerima perintah ini. Terlebih
sebelumnya, aku memang memendam suatu perkara tentang Adam ini.
Malaikat Mikhael dan Gabriel langsung bersujud
kepada Adam, diikuti dengan malaikat-malaikat yang dipimpin oleh mereka.
Sementara aku, masih diam termangu-mangu. Rupanya, ketujuh malaikat yang berada
dalam kelompokku menunggu apa yang hendak aku perbuat. Aku memandang kepada
Allah, dan Allah juga memandang ke arahku. Aduh, sungguh aku tak kuat
memandangNya.
Kemudian Allah berfirman: "Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud kepada Adam di waktu Aku menyuruhmu".
Aku, Lucifer, terkejut mendapat pertanyaan itu dan
untuk beberapa saat menjadi bingung. Kalau aku jawab, bahwa aku hanya mau sujud
kepada Allah, bukankah Dia yang memerintahkan aku untuk bersujud kepada manusia
itu. Tapi kalau aku sujud kepada manusia itu, berarti aku melanggar perintahNya
bahwa hanya boleh sujud kepadaNya saja. Jawaban apa yang harus aku berikan?
Allah memandang ke arahku dan menanti jawaban yang
keluar dari mulutku. Entah kenapa, waktu itu, secara tak sadar aku berkata:
"Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah
menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang
diberi bentuk". Sebenarnya, pertama kali aku menjawab itu, bukan karena
manusia itu dibuat dari tanah
sehingga aku tidak mau sujud, namun aku tidak mau
sujud selain kepada Allah.
Tapi Allah berfirman lagi: "Sujudlah kepada
Adam!"
Aku kemudian memberanikan diri untuk bertanya:
"Mengapa aku harus bersujud kepada Adam?"
Allah menjawab: "Sebab dia lebih mulia daripada
engkau."
Aku menjawab: "Saya lebih baik daripadanya:
Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".
Kali ini, Allah menjadi murka: "Wah, engkau
sudah jatuh dari langit, hai Lucifer, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan
jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!"
Beberapa saat terjadi kegaduhan di antara para
malaikat. Belum pernah sepanjang sejarah, Allah murka sedemikian hebat. Aku
sedih mendapat murka Allah, namun hatiku penuh dalam kebimbangan. Bagiku, tak patut
untuk sujud selain kepada Allah, meski Allah yang menyuruhku sekalipun. Allah
telah murka. Aku memandang Gabriel dengan keinginan agar ia mau membantuku,
setidaknya meredakan murka Allah. Namun dia diam saja. Mikhael juga sama,
bahkan ia telah membuang muka dari padaku. Sementara Adam yang berdiri di
tengah-tengah kami hanya diam saja, tak tahu apa yang hendak dilakukannya.
Terlebih, dia memang belum tahu tentang apa-apa.
Allah kemudian berdiri dalam sidang ilahi, di
antara para allah Ia siap menghakimi aku.
Seumur hidupku tak pernah mengalami hal demikian.
Aku merasa apa yang aku lakukan benar dan aku justru merasa diperlakukan dengan
tidak adil. Jangankan sujud kepada Adam, sujud kepada Mikhaelpun aku tak akan
mau. Entah mengapa Mikhael dan Gabriel mau sujud kepada Adam. Aku sungguh tak
mengerti. Kalau alasannya adalah karena Adam lebih mulia daripadaku, apakah
dengan demikian aku harus wajib bersujud kepadanya? Bagiku, yang mulia hanyalah
Allah, penciptaku.
Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para
allah Ia menghakimi. Dipanggilnya aku bersama ketujuh malaikatku kehadapanNya,
dan kemudian aku bersujud menyembahNya sambil berkata: "Siapakah yang
seperti Engkau, ya Allah? Siapakah yang seperti Engkau, mulia karena
kekudusanMu, menakutkan karena perbuatanMu yang masyhur, Engkau pembuat
keajaiban."
Allah bertanya kepadaku: "Hai Lucifer, apakah
yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua
tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk
orang-orang yang lebih tinggi?".
Jawabku: "Sudah kukatakan pada Engkau, Ya
Allahku. Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah
menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang
diberi bentuk. Bukankah ada tertulis bahwa aku harus menyembah Tuhan, Allahku,
dan hanya kepada Engkau sajalah aku
berbakti."
Di sinilah letak kesalahpahaman itu, yang baru
kusadari setelah lama kemudian. Aku menyatakan tidak akan sujud kepada manusia
karena hanya kepada Allah saja aku bersujud, namun rupanya Allah menganggap aku
sombong dengan mengatakan bahwa aku lebih mulia dari manusia yang diciptakan
dari tanah liat kering itu.
Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga
itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara
mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka dengan kamu
semua"
Aku benar-benar terkejut. Hukuman yang diberikan
kepadaku sungguh berat untuk suatu perbuatan yang bagiku secara prinsip adalah
benar. Tapi aku tahu, sekali Allah berfirman, maka itu akan berlaku selamanya.
Hatiku menjadi berontak karenanya.
Aku menjawab: "Karena Engkau telah menghukum
aku tersesat, aku benar-benar akan menghalangi-halangi mereka dari jalan Engkau
yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur maupun taat.
Kemudian Allah memuliakan Adam dan kelak
keturunannya, Allah berfirman: "Kami angkut mereka di daratan dan di
lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan."
Aku berkata:"Terangkanlah kepadaku inikah
orangnya yang Engkau muliakan atas diriku Sesungguhnya jika Engkau memberi
tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan
keturunannya, kecuali sebahagian kecil".
Alah berfirman kepadaku: "Kuberi tangguh
waktumu hingga hari kiamat dan kuberi kuasa kepadamu atas orang-orang yang
tidak beriman."
Aku menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan
menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antara
mereka. Aku benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang
sudah ditentukan untukku, dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan
membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka memotong
telinga-telinga binatang ternak, lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan
aku suruh mereka merobah ciptaan Allah, lalu benar-benar mereka merobahnya. Aku
akan justru membuat merekalah yang akan sujud kepadaku !"
Allah berfirman: "Maka yang benar adalah
sumpah-Ku dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan. Sesungguhnya Aku pasti
akan memenuhi neraka dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti
kamu di antara mereka kesemuanya."
Kemudian Allah berfirman kepada Adam: "Hai
Adam, sesungguhnya ini, Lucifer, adalah musuh bagimu dan bagi isterimu,
makasekali-kali janganlah sampaikan ia mengeluarkan kamu berdua dari surga,
yang menyebabkan kamu menjadi celaka."
Allah lalu memandang kepadaku dan berfirman:
"Kamu adalah allah, dan termasuk anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian.
Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu
akan tewas."
Tak ada rasa sedih lagi di hatiku, justru muncul
rasa geram yang mulai membakar hatiku. Aku berkata kepada ketujuh malaikat
penghulu yang bersama dengan aku: "Marilah kita menduduki tempat-tempat
kediaman Allah!"
Rupanya tak ada yang tersembunyi bagi Allah,
kemudian Allah berfirman: "Demikiankah engkau mengadakan pembalasan
terhadap Aku, hai makhluk yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Aku Bapamu
yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan keadilan?"
Tuhan berfirman:"Pergilah, barangsiapa di
antara mereka mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka adalah balasanmu semua,
sebagai suatu pembalasan yang cukup. Dan mulai hari ini engkau akan disebut
dengan nama Iblis!"
Kemudian pergilah aku dari hadapan Allah, bersama
ketujuh malaikat penghulu yang ada di bawah kekuasaanku. Kepergianku telah
menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan turunlah kami ke bumi.
Jumlah kami yang pergi adalah delapan malaikat penghulu, tujuh adalah malaikat
yang berada dalam kepemimpinanku, dan jumlahnya sepertiga dari dua puluh empat
malaikat utama yang mengelilingi Takhta Allah. Dan masing-masing dari tujuh
malaikat penghulu itu memimpin ribuan tentara surga yang ikut pula bersama-sama
dengan aku. Jumlah kami begitu banyak, dan kepergian kami ke bumi bagai kilat
yang memancar dari langit.
Dalam hatiku aku berkata: "Aku hendak naik ke
langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku
hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik
mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi !"
Kemudian aku berteriak: "Akan kubuat bumi
gemetar dan kerajaan-kerajaan bergoncang serta kubuat dunia seperti padang
gurun, dan kelak akan kuhancurkan kota-kotanya !"
Pada hari itu, aku, Lucifer, menyatakan permusuhan
dengan penciptaku.
sumber : nightmare-666.nightforum.net
No comments for " Fallen Angel "!
Leave a Reply