lifetime respect...

Sang pencari

sumber gambar : http://www.pelapak.com
Akhir-akhir ini banyak terjadi fenomena-fenomena yang menurut saya sungguh membingungkan. Karena itu topik postingan kali ini berjudul "Kebingungan dunia."

Topik ini muncul setelah melihat tayangan TV yang disiarkan secara gencar, baik nasional maupun luar negri tentang perseteruan tentunya yang berakhir dengan kekacauan tentunya. Mulai dari tim-teng yaitu ISIS, konflik Gaza, Ebola di Africa tengah dan mulai menyebar sampai dengan konflik Pilpres tanpa akhir damai.

Saya mulai dari dalam negri yaitu Konflik pilpres. Beberapa etape sudah dilalui dan sampai sekarang justru semakin panas dan gersang cara berfikir dari para elit-elit politik ini. Ditambah lagi dari kaum Rohaniawan kristen yang meracuni pada tahap kampanye maupun setelah Quick counter company mulai berbuat ulah sesuai pesanan. Mengenai etape-etape awal s/d pencoblosan sungguh merupakan hal yang sangat baik dari segi increasing para pemilih golput yang akhirnya tergerus/terganggu jiwanya untuk mencoblos yang sebelumnya masa bodoh. (termasuk saya heheh)

Kebingungan Dunia yang menjadi postingan saya kali ini setelah saya lama berfikir ternyata merupakan kebingungan individu dan bukanlah kebingungan kelompok atau institusi dsb. Hal tersebut sangat berkaitan erat dengan kemauan atau keinginan yang tidak ada habisnya dari setiap individu tanpa melihat strata jabatan maupun dia sebagai pemimpin umat/agama.
(sumber : https://www.facebook.com/tribunnews/posts/10152375737399962
http://m.kompasiana.com/post/read/660219/3/surat-untuk-bapak-pdt-gilbert-lumoindong-bapak-pdt-nus-reimas-dan-bapak-pdt-jacob-nahuway-tentang-dukungan-untuk-prabowo.html )

Hal tersebut sudah menjadi realita yang sangat kental meringsut setiap Individu sampai dengan sekarang. Sejarah tersebut sudah tertulis sejak jaman penciptaan. Yang sebelumnya diberikan semua namun ada aturan sederhana namun karena dilanggar tentang "jangan memakan buah" akhirnya setiap Individu tidak akan berkesudahanlah keinginannya yaitu kedagingan, yaitu ingin daging yang lebih merah. 

Semoga kita dapat menjadi sedikit lebih sadar tentang kedagingan dalam konteks keinginan. Karena keinginan berasal dari pikiran kita sendiri bukanlah berasal dari pikiran orang lain. Konteks keyakinan/agama tidak akan saya bahas karena saya yakin bahwa pembaca mempunyai keyakinan masing-masing yang bisa diperluas atau dipersempit dengan mengambil dasar "mind as a source of trouble or peace"

sekian...


No comments for " Kebingungan dunia "!

Leave a Reply