lifetime respect...

Sang pencari

Sebagai informasi awal, Cap tikus adalah jenis minuman keras beralkohol berasal dari suku Minahasa di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Minuman tradisional ini sebenarnya dipakai sebagai "obat" penghangat tubuh bagi suku Minahasa dikala malam sebelum tidur dengan takaran secukupnya. letak geografi sulawesi utara yang bergunung-gunung membuat beberapa daerah di Minahasa bersuhu dingin. Terutama didaerah penghasil sayur-mayur di kecamatan Modoinding kabupaten Minahasa Selatan Sulawesi Utara, Indonesia (sumber: http://sulutprov.go.id/welcome/Modoinding ). Bahkan minuman inipun dijadikan obat kuat untuk penambah tenaga petani-petani diminahasa pada umumnya dengan takaran. Sama seperti minuman penyegar M15*, Krat*ngdaeng dll.

Informasi ke dua, sejarah cap tikus dapat saya referensikan beberapa sumber yang masuk akal yaitu :

  • http://remboken.com/capti.html
  • http://mytomohon.blogspot.co.id/2014/10/asal-usul-nama-cap-tikus.html
  • http://ceritalcohol.blogspot.co.id/2012/07/cap-tikus-adalah-jenis-cairan-berkadar.html
Pengalaman pribadi di Makassar Sulawesi Selatan, Indonesia cerita versi mitos lucu tentang Cap Tikus ini justru  sangat berbeda yaitu;


Suatu ketika seorang Petani (sebut saja namanya "Alo" note: Panggilan kesayangan laki-laki di Minahasa - red ) pembuat minuman Cap tikus ini pulang ke tempat penyulingan dengan membawa hasil Saguer/tuak/ballo dari pohon Akel/seho atau Aren menggunakan wadah bambu atau bulu (bahasa Minahasa) dan mulai mengolah Saguer tersebut.
Tanpa sepengetahuan Alo ternyata ada seekor tikus yang penasaran dengan tingkah laku Alo yang selalu mencuri sumber makanan/buah seho dari sang tikus pohon ini. Yang mana kita ketahui pohon Akel/seho atau Aren hanya tumbuh dihutan-hutan tropis dan bukanlah sengaja ditanam sama seperti tanaman palawija.
Saguer mulai diolah, tungku disiapkan Alo pun pergi mengaso sambil sesekali menambah kayu sebagai bahan bakar tungku masak Saguer tersebut.
Karena penasaran, sang Tikus mengendap-ngendap naik keatas bumbungan atap rumah melalui tiang-tiang rumah tersebut. Dikarenakan Saguer yang dimasak sudah mulai mendidih maka uap yang tercipta dikumpulkan melalui "bulu" menyerupai pipa dan berakhir di penampungan. Yang mana kualitas pertama dari pengelolaan ini menghasilkan Kualitas "Cap Tikus grade A."
Sang Tikus yang berada di atas ternyata tidak menyadari bahwa uap yang ditimbulkan oleh pembakaran banyak yang keluar dan menghasilkan efek memabukkan. Maka sang Tikus mulai merasa sangat "bahagia" berada diatas dikarenakan ada sensasi baru yang "lain" ditempat tersebut.
Malam harinya sang Tikus bercerita kepada komunitasnya bahwa ternyata makanan mereka selama ini diambil(anggapan mereka para Tetikus dicuri) untuk di buatkan sesuatu yang sangat mengasyikkan.
Maka secara berbondong-bondong, para tikus-tikus muda diketuai oleh seekor tikus senior mencari posisi di atas bumbungan rumah tersebut (sabua - bahasa Minahasa).
Ternyata apa yang dilaporkan oleh tikus mata-mata tersebut benar adanya. Suatu sensasi tercipta dari kebiasaan sang Tikus pohon yang sangat luar biasa mengasyikkan bagi mereka yang biasanya hanya mengonsumsi buah "Seho" (Aren - red) sehari-harinya. Bahkan sang raja Tikus pun tak kuasa menolak ajakan(menggate) untuk merasa sensasi baru tersebut.
Akhirnya kebiasaan tersebut membuat para Tikus menjadi ketagihan dan sehari-harinya hanya berkumpul di sabua tersebut.
Kira-kira seminggu, dimulai dari sang Tikus mata-mata mulai hilang kontrol diatas bubungan sabua. Dan tanpa sengaja dengan kondisi mabuk berat terjatuh dan mati. demikian pula dengan kawan-kawannya yang lain. Namun sang raja Tikus dengan bijaksananya melihat fenomena ini dan berhenti melakukan kebiasaan buruk tersebut.
Awalnya Alo mengira bahwa tikus yang mati tersebut hanyalah kebetulan. Namun setelah setiap harinya tikus berjatuhan satu per satu dari atas bubungan sabua maka Alo pun mulai berpikir bahwa ternyata tikus-tikus ini mati disebabkan oleh apa yang telah dia buat. Untungnya Alo tidak menciptakan bahan racun terbuat dari cairan Saguer ini.
Namun Alo berpikir bahwa selama ini nama sopi biasa dipakai. Yang mana kita ketahui sopi adalah minuman berjenis sama yang berasal dari tanah Maluku.
Maka di tahbiskanyalah minuman tikus atau "Cap Tikus" dimulai dari saat itu.

by Alo' ( sumber: lupa.com )
 

Informasi ketiga, beberapa kegunaan Alkohol bagi manusia merunut dari para peneliti barat antara lain :
  • Mengurangi tekanan darah/hypertensi
  • Memperbaiki kualitas tidur
  • Mengurangi resiko serangan jantung
  • Meningkatkan panas tubuh pada cuaca dingin
  • Meningkatkan Libido sex pasutri
  • Mengurangi batu ginjal
  • Panjang umur
sumber : http://manfaat.co.id/manfaat-alkohol-bagi-kesehatan-tubuh


Informasi keempat, hal-hal diakibatkan dari kegunaan Alkohol berlebih/diluar takaran - mabuk/kehilangan nalar( bukan kesadaran ) merunut dari penglihatan dilapangan, berita di media TV, Massa & Sosial.
  • Peningkatkan kepercayaan diri berlebih sehingga sangat mudah tersinggung dan menjadi sangat berani dan nekat tanpa memperdulikan keadaan sekitar yang berakibat perkelahian.
  • Peningkatan gangguan terhadap lingkungan setempat dikarenakan memutar music atau bermain alat musik dengan volume diskotik/dalam ruangan.
  • Meningkatkan resiko kecelakaan berkendara dijalanan umum maupun perkampungan/lorong-lorong
  • Peningkatan resiko pertengkaran didalam rumah tangga bagi yang tidak dapat mengontrol efek dari Alkohol. beberapa peminum yang sudah biasa mengkonsumsi "Cap Tikus" biasanya pulang ke rumah langsung tidur. Namun beberapa kasus yang penulis pernah alami adalah berjalan dijalanan dengan kondisi sempoyongan sehingga sangat berbahaya bagi pengendara mobil dan motor yang melintas. Kondisi ini setengah sadar mencari perhatian/masalah).
  • Peningkatan rasio penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LaPas) akibat dari tindakan Kriminal yang dilakukan para peminum.
  • Pengurangan tenaga kerja potensial diakibatkan oleh penurunan daya saing antar sesama manusia di Sulut.
  • Peningkatan jumlah kehamilan diluar nikah yang tak terkontrol.
  • Berkurangnya generasi muda super dari Sulut (contoh super: GSSJR Ratulangi, AA Maramis, Maria Walanda Maramis, A Lasut, Robert W Monginsidi, BW Lapian, AE Kawilarang dll)
  • Dll
( sumber gambar : google.com )

Informasi keempat, bersambung...




Brenti jo Bagate..?? sepakat dengan program ini, tetapi ketika itu merambah pada pemusnahan sumber penghasilan sebagian besar petani di Minahasa (Langowan, Kawangkoan, Minsel) tentunya masalah sosial yang lebih menakutkan lagi akan bermunculan di tanah Toar-Lumimuut ini.. Mungkin penulis artikel ini adalah anak yang dibesarkan sebagai anak pejabat, sehingga langsung menikmati indahnya kehidupan tanpa harus melewati tantangan kehidupan seperti yang dihadapi oleh para petani di Minahasa. Mungkin jika penulis artikel ini lebih teliti dan mencari fakta terlebih dahulu terkait dengan peran Cap Tikus dalam masyarakat Minahasa kini, saya rasa penulis akan memandang dari sudut pandang yang berbeda. Karena Cap Tikus inilah sehingga begitu banyak petani dapat menyekolahkan anak mereka sampai menjadi Dokter, Polisi, Hakim, Pendeta, Guru, dll. Jadi, apa yang salah dengan captikus ini..?? Menurut saya tidak ada yang salah, karena Captikus adalah berkat dari Yang Kuasa bagi orang Minahasa. Ketika program Brentijo Ba Gate sampai mengorbankan sumber kehidupan para petani, maka Para petani tidak akan mampu lagi menyekolahkan anak-anak mereka sampai mencapai cita-cita mereka, ditambah lagi lapangan kerja di Manado dan Minahasa tidak terlalu banyak, maka permasalahan sosial lainpun akan muncul walaupun captikus sudah dapat diberantas. Jika saya dapat mengajukan pilihan pada anda.. Brenti Jo Ba Gate atau Brenti Jo Korupsi...???

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/michusa/cap-tikus-minuman-ciptaan-dewa-pembunuh-nomor-1-di-sulut-karena-itu-brenti-jo-bagate_551f598ca33311db2bb66e58


Brenti jo Bagate..?? sepakat dengan program ini, tetapi ketika itu merambah pada pemusnahan sumber penghasilan sebagian besar petani di Minahasa (Langowan, Kawangkoan, Minsel) tentunya masalah sosial yang lebih menakutkan lagi akan bermunculan di tanah Toar-Lumimuut ini.. Mungkin penulis artikel ini adalah anak yang dibesarkan sebagai anak pejabat, sehingga langsung menikmati indahnya kehidupan tanpa harus melewati tantangan kehidupan seperti yang dihadapi oleh para petani di Minahasa. Mungkin jika penulis artikel ini lebih teliti dan mencari fakta terlebih dahulu terkait dengan peran Cap Tikus dalam masyarakat Minahasa kini, saya rasa penulis akan memandang dari sudut pandang yang berbeda. Karena Cap Tikus inilah sehingga begitu banyak petani dapat menyekolahkan anak mereka sampai menjadi Dokter, Polisi, Hakim, Pendeta, Guru, dll. Jadi, apa yang salah dengan captikus ini..?? Menurut saya tidak ada yang salah, karena Captikus adalah berkat dari Yang Kuasa bagi orang Minahasa. Ketika program Brentijo Ba Gate sampai mengorbankan sumber kehidupan para petani, maka Para petani tidak akan mampu lagi menyekolahkan anak-anak mereka sampai mencapai cita-cita mereka, ditambah lagi lapangan kerja di Manado dan Minahasa tidak terlalu banyak, maka permasalahan sosial lainpun akan muncul walaupun captikus sudah dapat diberantas. Jika saya dapat mengajukan pilihan pada anda.. Brenti Jo Ba Gate atau Brenti Jo Korupsi...???

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/michusa/cap-tikus-minuman-ciptaan-dewa-pembunuh-nomor-1-di-sulut-karena-itu-brenti-jo-bagate_551f598ca33311db2bb66e58


No comments for " CAP TIKUS made in Manado "!

Leave a Reply